Translate

13 May 2015

Tetap Semangat!

Hamil berarti mendapat full privilege? Kalau bisa, semua wanita hamil menginginkan hal itu. Tetapi, memangnya kantor pribadi? Nyatanya, tidak semua wanita hamil yang bekerja beruntung bisa dimanjakan kemewahan: pengurangan porsi pekerjaan. Keluhan fisik dan psikis akibat perubahan kondisi tubuh, pastilah ada. Tapi yang penting adalah bagaimana triknya agar pekerjaan beres, dan kesehatan janin tetap prima. Dan, yang terpenting, menjaga suasana hati, karena happy pregnancy sama dengan happy baby.

DUH, MORNING SICKNESS!
Sangat wajar bila wanita hamil mengalami perubahan kondisi fisik, disertai berbagai keluhan, seperti mual, muntah, pusing, dan sebagainya. Kondisi ini biasanya terjadi di trimester awal. Mual-mual dan muntah ini umumnya timbul pada pagi hari sehingga sering disebut morning sickness. Morning sickness tidak bisa dihindari. Pada sebagian wanita, kadarnya bisa berat, meski ada juga yang tidak terlalu merasakannya.

Untuk meminimalkan dampaknya, Anda perlu bersikap positif tentang cara mengatasi mual dan muntah itu. Bekali diri dengan pengetahuan seputar kehamilan, kenali kondisi kehamilan Anda. Kenali, kapan saja Anda mengalami gejala ini dan itu. Jika perlu, catatlah waktu-waktu kapan Anda mengalaminya sehingga mudah diantisipasi jika gejala muncul berulang. Hindari hal-hal yang dapat memicu mual, seperti aroma makanan atau minuman tertentu yang terlalu tajam.

Sediakan selalu snack atau makanan ringan, seperti crackers, kue, atau buah. Makanan tersebut dapat mengurangi rasa mual. Selain itu, makanlah sesering mungkin dan perbanyak minum air putih.

Meski berat, berusahalah untuk tidak terlalu memanjakan diri ketika mengalami morning sickness. Istirahat yang cukup dan coba bangun lebih pagi sehingga Anda punya waktu bersiap-siap, dan tidak terburu-buru ke kantor. Selain itu, Anda punya waktu lebih untuk ‘menyetel’ mood positif.

MAAF, PENGARUH HORMON!
Harus diakui, perubahan hormon bisa memengaruhi emosi wanita hamil sehingga jadi lebih sensitif, gampang sedih atau tersinggung. Kalau ini terjadi pada Anda —tiba-tiba menangis karena masalah yang sepele— penting bagi Anda untuk mempersubur pikiran positif dalam bekerja.

Bukankah kehamilan ini adalah hal yang menggembirakan Anda? Dengan menanamkan rasa positf, Anda menularkannya kepada janin di perut Anda. Bacalah buku-buku kehamilan yang mampu memberikan motivasi menjalani masa kehamilan dengan lebih menyenangkan.

Kondisi ini harus disadari oleh Anda, dan orang-orang di sekitar Anda, bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya bakal hilang. Jadi, beri pengertian kepada orang-orang di sekeliling Anda sehingga mereka memahami serta memberi dukungan yang dapat berpengaruh terhadap kestabilan emosi Anda.

Anda perlu berada dalam kondisi relaks. Dan, ini harus dimulai dari diri sendiri. Ingin lebai? Kalau kadarnya masih bisa diterima, sih, masih bolehlah. Tetapi, berusahalah untuk memfokuskan diri bahwa di kantor Anda harus bisa bersikap profesional.

Jika luapan emosi berlebihan itu menimpa Anda saat menghadapi situasi tertentu, melakukan kegiatan relaksasi sederhana seperti menarik nafas panjang akan sangat membantu. Kalau perlu, ungkapkan bahwa Anda perlu waktu sendiri sejenak ketika emosi Anda sedang tak terkendali.

TOLOONG, PEKERJAAN MENUMPUK!
Bagi Anda yang kehamilannya tidak bermasalah dan lingkungan pekerjaan cukup kondusif, tentunya Anda dapat bekerja yang porsinya seperti ketika Anda belum hamil.

Meski begitu, memang ada beberapa jenis aktivitas yang harus Anda kurangi. Misalnya, mengangkat beban berat, berdiri terlalu lama, jam kerja tidak tetap, atau aktivitas fisik lain yang terlalu berat. Semua ini bisa mengakibatkan kehamilan prematur atau berat bayi kurang. Selama pekerjaan Anda tidak menuntut banyak aktivitas fisik seperti di atas, Anda tidak perlu mengkhawatirkan kondisi kehamilan Anda.

Lain halnya jika Anda benar-benar merasa kewalahan dan kelelahan, cobalah negosiasi dengan atasan tentang pekerjaan mana saja yang harus menjadi tanggung jawab Anda dan mana yang bisa didelegasikan kepada orang lain. Bicarakan pula tentang kesanggupan tugas ke luar kota.

Aturlah dengan tim, pekerjaan yang memungkinkan dibawa pulang, untuk mengurangi frekuensi lembur di kantor, selama tidak mengganggu proses kerja tim Anda.

SEMANGAT, SIH, TETAPI SAYA KENA VLEK!
Komunikasikan dengan baik kekhawatiran Anda kepada atasan. Jelaskan kondisi Anda, hasil diagnosis, dan saran ginekolog. Sampaikan apa yang tidak boleh Anda jalankan dalam kondisi kerja saat ini.

Dalam keadaan kehamilan yang mengkhawatirkan, Anda sebaiknya memikirkan alternatif yang bisa Anda jalankan untuk mengurangi beban pekerjaan Anda. Tentunya Anda perlu mengajukan solusi kepada atasan. Misal, menambah anggota tim sementara untuk membantu kelancaran penyelesaian tugas. Meskipun demikian, tunjukkan bahwa Anda tetap bertanggung jawab pada apa yang menjadi tugas Anda. Dengan keterbatasan Anda selama hamil, tetap lakukan pekerjaan yang bisa Anda kerjakan secara maksimal.

Dan, bila masa-masa kritis sudah terlewati dan kondisi kehamilan cukup stabil, Anda bisa kembali pada rutinitas semula. Dengan catatan, Anda harus lebih peka pada sinyal tubuh Anda. Misalnya, bila sudah terasa pegal-pegal, letih, pusing, atau keluhan tubuh lainnya, segeralah ambil waktu beristirahat.

SAYA LIMPAHKAN PADAMU!
Bagi-bagi tugas karena alasan kehamilan, sebaiknya harus dilihat dulu kondisinya. Bila kehamilan Anda sehat, sangat tidak bijaksana melempar tanggung jawab pada teman kerja. Selesaikan apa yang menjadi tugas Anda dan bersikaplah kooperatif.

Dalam kondisi kehamilan yang bermasalah atau riskan, sampaikan kondisi Anda sebaik-baiknya pada rekan kerja agar mereka mengetahui keterbatasan Anda dalam bekerja saat ini.

Diskusikan dengan rekan kerja maupun atasan mengenai pembagian tugas yang dapat dijalankan. Misal, dengan bertukar pekerjaan sementara. Pekerjaan yang mengharuskan Anda ke luar kota atau membutuhkan kekuatan fisik, sementara dipegang oleh rekan satu tim Anda. Tetapi, jangan sampai ada rekan kerja yang merasa tiba-tiba dilimpahi pekerjaan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Sebaiknya, sebelum mendekati masa cuti Anda, persiapkan hal-hal yang biasanya Anda tangani, bagaimana SOP pekerjaan yang berhubungan dengan pihak luar. Tinggalkan data-data yang lengkap tentang contact person dan follow up terakhir, juga catatan Anda mengenai proyek yang sedang dilaksanakan.

Apabila hal-hal tersebut sudah dipersiapkan, akan memudahkan rekan-rekan kerja yang kebagian tugas untuk meneruskan pekerjaan Anda. Saat cuti pun usahakan untuk tetap bisa dihubungi sehingga tidak menghambat pekerjaan apalagi jika ada masalah yang tidak terduga.

0 Komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India